RSU Undata Palu, Sulawesi Tengah, terancam kehabisan stok obat-obatan menyusul belum terbayarnya tagihan kepada distributor obat.
"Persediaan obat memang menipis, tapi kami tetap melayani pasien," kata Kepala Humas RSU Undata Ambo Moga di Palu, Rabu (22/9/2010).
Ambo Moga mengatakan, manajemen RSU Undata sudah membahas masalah itu untuk mencari jalan ke luar terbaik.
"Kami juga sudah menyampaikan masalah ini kepada Pemprov Sulteng untuk ditindaklanjuti," ujar Ambo. Dia menegaskan, RSU Undata tetap menerima pasien yang akan dirawat inap, rawat jalan, ataupun operasi meski stok obat terus menipis.
"Kami tetap mengutamakan pelayanan pasien, tidak pernah kami menolak pasien," katanya. Berdasarkan informasi yang dihimpun di RSU Undata, distributor obat belum bisa memberikan obat ke rumah sakit karena tagihan belum dibayar.
Tagihan obat tersebut sebagian besar dari Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang jumlahnya mencapai puluhan juta rupiah.
Krisis obat-obatan itu terjadi sejak dua pekan terakhir. Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng Rais Lamangkona mengatakan sedang mencari jalan terbaik untuk mengatasi permasalahan itu.
"Jika pemerintah bisa menalangi dana untuk membayar tagihan obat, itu akan dilakukan. Yang jelas pemerintah mengupayakan solusi terbaik agar krisis obat tidak berlarut," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar