Pemerintah harus mempertimbangkan manfaat bagi petani tebu dan industri gula dalam negeri apabila memutuskan untuk mengimpor gula.
“Jangan latah impor tiap kali mengalami defisit,” ucap Ketua Panitia Kerja (Panja) Gula dari Komisi VI DPR RI Aria Bima, di Jakarta, Rabu (1/9/2010).
“Jangan latah impor tiap kali mengalami defisit,” ucap Ketua Panitia Kerja (Panja) Gula dari Komisi VI DPR RI Aria Bima, di Jakarta, Rabu (1/9/2010).
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu mengatakan pemerintah harus mengamankan kebutuhan gula saat tidak sedang musim giling. Untuk itu, pemerintah harus punya stok gula 1,25 juta ton di akhir tahun.Menurut Mari, rencana impor gula agar mencukupi kebutuhan gula akhir tahun, belum diputuskan.
“Perkiraan produksi gula sebesar 2,3 juta ton tahun ini. Kita akan lihat lagi berapa stok akhir, kemudian akan memutuskan jumlahnya (impor) dalam waktu dekat,” kata Mari.
Ketua Asosiasi Pedagang Gula dan Terigu Indonesia (Apegti) Natsir Mansyur telah menghitung stok gula akhir tahun hanya sebanyak 800.000 ton. “Sehingga Indonesia butuh impor gula sebanyak 400.000 ton,” ucapnya.
Sementara itu, Aria mengatakan, pemerintah harus dapat mengatasi kendala yang menghambat terealisasinya swasembada gula pada tahun 2014. “Kalau masalahnya iklim, masak tiap tahun kalah sama iklim. Iklim harus diatasi,” kata Aria.
Terkait masalah kebutuhan lahan tebu baru seluas 300 ribu- 350 ribu hektare (ha) bagi pabrik-pabrik gula baru, lanjut Aria, akan diselesaikan secepat mungkin.
“Nanti akan ada rapat gabungan, Menko, Mentan, Perindustrian, Perhutani, Kehutanan, semuanya. Tahun ini harus ada keputusan politik soal lahan,” tukasnya.
Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat mengaku pesimis target swasembada gula di 2014 akan tercapai. “Swasembada itu memang saya tidak optimis seluruhnya bisa tercapai,” kata Hidayat. Kendalanya, lanjutnya, adalah perolehan lahan untuk membuat pabrik gula baru. “Sekarang kan agak ketat untuk menyediakan lahan bagi perkebunan dan pertanian. Kemenhut diminta Menko menyiapkan kira-kira 300 ribu ha. Itu kan pembangunan membutuhkan waktu,” tukas Hidayat
0 komentar:
Posting Komentar